Senin, 04 Februari 2013

Komando

Dalam setiap kelompok orang perlu adanya Pemimpin. Dalam kepemimpinan selalu di inginkan setiap pemimpin memerintah di ikuti oleh anak buahnya tanpa berpikir "melakukan saja" di sini orang menyebut loyalitas. Di masa tiongkok kuno Kaisar Holu dari Wu meminta kepada Sun Tzu mendemontrasikan kepemimpinan dalam memberikan komando. Sun Tzu mendemonstrasikan melatih wanita sebanyak 180 rang termasuk 2 gundik kesayangan Kaisar. Dari 180 orang wanita di bagi 2 kelompok masing-masing di kepalai gundik kesayangan raja.Sun Tzu minta Kaisar di beri kepercayaan penuh untuk bertindak dan di berikan termasuk meminta team eksekusi. Pertama Sun Tzu memerintah tata cara berjalan dengan rinci dan pelaksanaannya setelah genderang di tabuh. Ketika di jalankan genderang di tabuh semua wanita tertawa lebar dan merasa geli, Sun Tzu merasa perintahnya kurang jelas dan di ulangi sekali lagi lebih keras, terinci dan jelas, setelah genderang di tabuh sama hasilnya semua wanita tertawa dan merasa geli. Kemudian Sun Tzu mengatakan jika perintah yang ke 3 di ucapkan tidak di patuhi maka kepala kelompok yang bertanggung jawab, maka perintah ke tiga di lakukan tetapi hasilnya sama mereka tidak melakukan perintah. Maka dengan tegas Sun Tzu yang di anggap sebagai Panglima menghukum mati ke 2 gundik Kaisar. Kemudian kepala kelompok di ambil dari wanita dan di ulangi perintah yang ke 4 ketika genderang di tabuh semua mengikuti perintah denga disiplin. Disini pemimpin harus tegas terhadap bawahannya dalam menuruti perintah dengan hukuman yang berat jika tidak menuruti.
Banyak tata cara kepemimpinan supaya setiap komando bisa di patuhi, misalnya kepemimpinan Astabrata di Jawa, Sun Tzu di Cina, 4 kepemimpinan Nabi Muhammad SAW ( Sidik, Amanah, Fatonah dan Thabliq ) Ada sistem komando lain, yaitu dengan pengelompokkan Dosa (sebagai Kartu Mati) agar mereka mau melakukan apa saja jika pendosa ini di sebutkan dosa kartu matinya seperti para maling/pencuri, perusak (hidupnya tidak pernah sempurna/semua barang yang di rancang insinyur yang hebat harus di rusak sedikit agar bisa di pakai), pemain pelacur, pemakai narkoba, pemain pasangan sejenis, sakit kronis yang harus terlindungi, sombong/sok, pemain sodomi, korupsi (kelompok orang korupsi) dll. Intinya dengan di kuasai dengan dosa yang selalu di lakukan mereka bisa menuruti apa saja yang memegangnya dan mereka di berikan penghidupan. Kelompok yang terakhir ini menjadikan trend di karenakan ketatnya persaingan dalam mencari rejeki akhirnya mereka ikut kelompok pendosa yang ingin tetap hidup menjauhi teori pasar di jaman globalisasi dalam hiruk pikuk kehidupan global yang membanggakan teori pasar dalam persaingan sehat sebagai penentu kemenangan. Kita hanya bisa melihat begitu beratnya persaingan dalam mencari rejeki, yang halal sudah semakin banyak berebut...maka harampun mereka berkelompok untuk hidup. Coba kelompok pendosa ini mengingkari perintah maka  hidupnya akan di buat menderita...ada lini bisnis meningkatkan penjualan dengan cara melakukan interverensi pasar dengan membuat life time produk berkurang dengan cara yang tidak etis yaitu menggunakan manusia yang tidak bekerja secara formal merusak alat-alat elektronik, kendaraan dll sehingga mereka lebih cepat mengganti spare part dan mengganti alat eletronik ke produk yang baru dengan waktu yang lebih cepat.
Kasus terkini kita lihat Komando Bp. SBY dalam Partai Demokrat dan Partai lain yang mengalami krisis kepemimpinan menjadi pembelajaran kita sistem komando apa yang akan di lakukan agar Partainya menjadi unggul. Biasanya seorang Pemimpin yang kuat dan tegas melakukan komando biasanya punya : " Kearifan, Ketulusan, Kebapakan, Keberanian dan Disiplin dan pemimpin Tidak sembrono, Tidak Pengecut, Tidak lekas marah, Tidak gila hormat dan  Tidak terlalu perasa". Menurut Sun Tzu.
Komando adalah perintah yang harus dituruti bagian di bawahnya agar tujuan dari pemimpin yang melakukan komando tercapai, disini ketegasan, konsistansi, akuntabel, keberanian, tepat waktu, tepat tempat, tepat administrasi dan konstitusional menjadi kekuatan dari komando tersebut.